Peranan dan Manfaat Psikologi Pendidikan

 


Peranan dan Manfaat Psikologi Pendidikan

A. Peranan Psikologi Pendidikan.

Menurut Crow dan Crow (1987), bahwa pendidikan terbagi atas dua, yaitu : pendidikan formal dan pendidikan informal.

1. Pendidikan Formal

Yang dimaksud pendidikan formal adalah pendidikan yang didapat dari belajar yang mempergunakan program terencana biasanya disebut pendidikan sekolah. Para ahli psikologi dan pendidikan tentu saja tidak meremehkan pendidikan informal,akan tetapi mereka beranggapan bahwa nilai kegunaan prinsipprinsip psikologis adalah usaha untuk membantu anak-anak atau orang dewasa mendapat pengalaman-pengalaman dari pendidikan formal.

Guru adalah seorang pendidik di sekolah, dan sebagai seorang pendidik perlu menggunakan hasil-hasil penyelidikan psikologi dalam tugasnya, sehingga dapat memahami anak didiknya dan dapat mencari jalan keluar dalam suatu permasalahan yang dihadapi peserta didik. 

Selain itu, psikologi pendidikan sebagai bagian dari study psikologi berusaha sejauh mungkin untuk lebih berhasil dalam memformulasikan tujuan pendidikan, penyusunan dalam kurikulum dan pengorganisasian proses belajar mengajar oleh karena itu, menurut Suryosubrata (dalam Rumini, 1993), psikologi pendidikan di sekolah berusaha memecahkan masalah-masalah sebagai berikut :

  1. Pengaruh bawaan dan lingkungan atas belajar
  2. Teori dan proses belajar.
  3. Hubungan antara taraf kematangan dengan taraf kesiapan belajar.
  4. Perbedaan individu dan pengaruhnya terhadap hasil pendidikan.
  5. Perubahan bathiniah yang terjadi selama belajar.
  6. Hubungan antara teknik mengajar dan hasil belajar.
  7. Teknik evaluasi yang efektif atas kemajuan yang dicapai anak didik.
  8. Perbandingan hasil pendidikan formal dan pendidikan informal atas individu.
  9. Nilai sikap ilmiah terhadap pendidikan yang dimiliki para petugas pendidikan (guru).
  10. Pengaruh kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterima.

2. Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapat dari belajar yang secara relatif kurang atau tanpa disadari, yang berlangsung bebas menyertai kehidupan sehari-hari. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga serta lingkungan yang bentuk kegiatannya adalah belajar secara mandiri. Hasil dari pendidikan informal ini diakui sama dengan pendidikan formal maupun nonformal setelah peserta didik mengikuti ujian dan lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

B. Manfaat Psikologi Pendidikan

Guru sebagai pengajar, perlu memiliki beberapa hal sebagai syarat mengajar yang baik agar tujuan pendidikan tercapai. Guru hanya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan disekolah disamping faktor yang lain seperti : faktor murid, faktor sekolah sebagai sistem sosial, sekolah sebagai institusi, dan faktor-faktor situasional. Berikut ini diuraikan masing-masing faktor tersebut secara singkat :

Faktor murid terdiri dari :

a) Faktor Psikis
1. Intelegensia siswa

Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk menanggapi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan, dengan cara yang tepat. Intelegensia bukan hanya mencakup pada kualitas otak saja melainkan juga kualitas organ tubuh lainya . Tingkat kecerdasan atau intelegensia siswa tidak dapat diragukan lagi sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa. Hal ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensia siswa, maka semakin besar peluangnya untuk meraih kesuksesan. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensia seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh kesuksesan. Oleh karena itu, tindakan yang di pandang lebih bijaksana yaitu dengan cara memindahkan siswa dan memberikan tempat bagi yang mempunyai kemampuan intelegensia tinggi agar memberikan pendidikan khusus guna memberikan kepada siswa yang mempunyai intelegensia rendah.

2. Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk bereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada guru atau mata pelajaran yang guru sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses awal belajar siswa tersebut, sebaliknya sikap negatif siswa terhadap seorang guru dan mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. Jadi, makna sikap yang terpenting apabila diikuti oleh objeknya, misalnya sikap terhadap undangundang pemilu, sikap terhadap sistem kampanye dan lain-lain. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu. Sikap bukan tindakan nyata melainkan masih bersipat tertutup. Dalam istilah kecenderungan, terkandung pengertian arah tindakan yang akan dilakukan seseorang berkenaan dengan suatu objek. Arah tersebut dapat bersifat mendekati atau menjauhi. Tindakan mendekati atau suatu objek (orang, benda, ide, lingkungan dan lain-lain) dilandasi oleh perasaan penilaian individu yang bersangkutan terhadap objek tersebut.

3. Bakat siswa

Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu, sesuai dengan kapasitas masingmasing. Jadi, secara global bakat itu mirip dengan intelegensia sehingga bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar pada bidang-bidang studi tertentu.

4. Minat siswa

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan bidangbidang studi tertentu. Jadi, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian.

5. Motivasi siswa

Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme, baik manusia ataupun hewan, yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah. Implikasi motivasi untuk bidang pendidikan yang lain adalah dalam hal memotivasi pelayanan. Pelayanan yang dimaksud adalah proses memberikan bantuan dengan sepenuh hati kepada konsumen. Dengan menyisihkan waktu untuk memahami orang lain dan peduli terhadap perasaan mereka. Teori ini banyak dikembangkan antara lain oleh Patricia Patton yang menyatakan bahwa pelayanan sepenuh hati adalah kecerdasan emosional yang berfokus pada memanusiakan manusia. Bahwa motivasi adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung dan memerlukan intense harmonis.

 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال