Ciri Khas Prilaku Belajar
Setiap prilaku belajar, selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik prilaku belajar yang terpenting adalah :
- Perubahan itu intensional
- Perubahan itu positif dan aktif
- Perubahan itu efektif dan fungsional.
Jika hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan prilaku tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri khas prilaku belajar, diantaranya :
1. Perubahan yang terjadi secara sadar.
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2. Perubahan dalam belajar bersipat fungsional
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Sifat perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. Dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat menulis. Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur dan sebagainya. Disamping itu dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan lain. Misalnya menulis surat, menyalin catatan, mengerjakan soal dan sebagainya.
3. Perubahan dalam belajar bersipat positif dan aktif.
Dalam prilaku belajar perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersipat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dengan usaha individu sendiri.
4. Perubaan dalam belajar bukan bersipat sementara.
Perubahan yang bersipat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersipat menetap atau permanen.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar di sadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah di tetapkannya.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhah tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah lakunya secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya jika seorang anak telah belajar naik sepeda, maka perubahannya paling tampak adalah dalam keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya. Seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan cara kerja sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihan sepeda dan sebagainya. Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.